Jiwa yang Bermimpi
Diatas tebing rerumputan dengan hamparan laut langit biru
Berdiri aku dibelakang wanita bergaun putih, menari diatas rumput yang gemulai, berdendang dalam deburan ombak
Birunya malam mengantarkan pesona cantik dua sinar rembulan berwarna perak tiada terduga yang entah ku mengerti apa maksudnya
Hembusan angin juga seolah bersama wanita bergaun putih itu
Ombak, lautan dan bulan seolah bercerita melalui bahasa tubuhnya sendiri yang ku lihat juga membuat wanita itu kian meronta
Dia baru saja menari, kini dia meronta
Dia jatuh, dengan dadanya yang memberi ruang
Bagi jantung yang bercahaya biru, silau, memancarkan sinar yang dia degab-degupkan
Aku berlonjak melihat kesaksian itu, di dunia manakah aku?
Hasrat abadi apakah yang telah jiwa rajut?
Berdiri aku dibelakang wanita bergaun putih, menari diatas rumput yang gemulai, berdendang dalam deburan ombak
Birunya malam mengantarkan pesona cantik dua sinar rembulan berwarna perak tiada terduga yang entah ku mengerti apa maksudnya
Hembusan angin juga seolah bersama wanita bergaun putih itu
Ombak, lautan dan bulan seolah bercerita melalui bahasa tubuhnya sendiri yang ku lihat juga membuat wanita itu kian meronta
Dia baru saja menari, kini dia meronta
Dia jatuh, dengan dadanya yang memberi ruang
Bagi jantung yang bercahaya biru, silau, memancarkan sinar yang dia degab-degupkan
Aku berlonjak melihat kesaksian itu, di dunia manakah aku?
Hasrat abadi apakah yang telah jiwa rajut?
Komentar
Posting Komentar